Seutama Utama Manusia adalah Yang Paling Banyak Memberi Manfaat Untuk Orang Lain

Menamai Bayi Baru Lahir dengan Indah

Ketika melihat seorang anak kecil yang lucu dan menggemaskan kita tergoda untuk mengetahui namanya.
“Siapa nama kamu, dik?”
“Umar”, jawab si kecil yang sudah mulai bisa bicara.
Ketika mendengar nama yang diucapkan si kecil, terbayang oleh kita seorang Sahabat Nabi SAW yang gagah berani, Umar bin Khottob, dan kita pun tak sungkan untuk berdo’a semoga Allah kelak menjadikan anak tersebut menjadi pemuda yang berani membela kebenaran.
Jika orang tua dapat menamai bayi baru lahir sesuai tuntunan agama, insya Allah nama itu menjadi motivasi bagi orang tua untuk mendoakan dan bagi anak itu sendiri kelak untuk bertingkah laku sesuai namanya yang baik.
Namun, sering kali orang tua tidak pandai membuat nama yang baik, meskipun sebenarnya niatnya baik. Misalnya, karena orang tua ingin memberi nama anaknya dengan kata yang ia pernah dengar di Al-Qur’an, tapi karena tidak tahu artinya, ia menjadi salah memilih kata yang baik. 
Jadilah ia memberi nama putranya yang menggemaskan itu “Qarun”, tokoh yang digambarkan oleh Allah SWT serakah yang hidup pada masa Fir’aun. Atau kata yang dipilihnya itu “Munafiqin”, sebutan bagi orang yang pura-pura beriman padahal dalam hatinya ingkar. Lantas, bagaimana sebenarnya memberi nama bayi baru lahir yang dianjurkan dalam Islam?
Tips Menamai Anak secara Islami
Berikut ini tips singkat, terutama bagi orang tua yang kurang familiar dengan nama-nama Islami dan kurang memahami makna kata-kata dalam bahasa Arab, tapi ingin menamai bayinya dengan kata yang terambil dari al-Qur’an atau bahasa Arab atau menggunakan nama tokoh Islam terdahulu.
  1. Langkah yang paling mudah adalah memilih nama yang ada pada buku yang menjelaskan nama-nama Islami yang sudah disiapkan oleh saudara-saudara kita dan sudah banyak dijual di toko-toko buku, atau tersebar di internet. Buku-buku tersebut biasanya menyediakan nama-nama dalam bahasa Arab berikut artinya dalam bahasa Indonesia dan disusun menurut abjad.
  2. Kalau masih belum puas dengan daftar nama yang ada pada buku-buku tersebut, bacalah al-Qur’an dan lihatlah terjemahnya. Jika Anda yakin bahwa kata itu memiliki arti yang bagus, ambillah. Namun, untuk menghindari kesalahan dalam memahami terjemahan suatu kata, akan lebih baik bila Anda berkonsultasi dengan seseorang yang Anda anggap mengerti bahasa Arab, misalnya seorang Ustadz atau Kiai.
  3. Anda bisa langsung meminta nasehat kepada seorang Ustadz atau Kiai untuk memberi nama kepada bayi Anda. Anda bisa memberi kriteria nama seperti apa yang diinginkan. Misalnya ingin anak Anda diberi nama seperti nama para syuhada yang gugur membela kebernaran di zaman Rasulullah SAW.
  4. Anda bisa juga melihat kamus Bahasa Arab-Indonesia. Melihat kamus sering kali dapat membangkitkan inspirasi untuk mencari nama yang benar dan indah. Namun, jika pengetahuan bahasa Arab Anda sangat terbatas, sebaiknya berkonsultasi dengan seseorang yang lebih memahami bahasa Arab.
Nama-nama Islami
  1. Nama ‘Abd’ (Abdur, Abdul) yang diikuti nama-nama Allah yang indah (asma’ul husna), seperti Abdullah, Abdurrahman, Abdurrozzaaq, Abdul Majiid, dsb. Yang tidak diperbolehkan adalah menamai anak dengan nama-nama Allah SWT tanpa didahului kata ‘Abd’, misalnya Rahman, Rahim, Majiid, Matiin, Kholiq, dsb. Hati-hatilah dalam hal ini, karena banyak orang tua Muslim terjebak dalam hal ini—karena ketidaktahuan. Tidak diperbolehkan juga memberi nama anak dengan nama ‘Abd’ diikuti dengan selain nama-nama Allah, misalnya Abdul Qomar, yang berarti Hamba Bulan.
  2. Nama-nama para Nabi, seperti Muhammad, Ibrahim, Adam, Nuh dan sebagainya.
  3. Nama-nama tokoh orang-orang Mu’min dan Mu’minat yang sholih dan sholihah, seperti Abu Bakar, Utsman, A’isyah, Zaid, Khodijah, ‘Umar, Fathimah, ‘Ali, dsb. Tidak dipebolehkan memberi nama anak dengan nama-nama tokoh orang-orang kafir atau figur yang buruk, misalnya Abu Jahal, Fir’aun, Abu Lahab, dsb.
  4. Nama-nama yang terambil dari kata yang mengandung arti baik atau mengandung do’a, misalnya Muslim, Mu’min, Muhsin, Sholihah, Muslimah, dsb. Boleh juga menggunakan nama dari kata selain bahasa Arab, seperti Dermawan, Suci, Mulia, dsb. Sebaliknya, hindari nama-nama yang terambil dari kata yang mengandung arti tidak baik, seperti Musrifin, yang artinya “orang yang berlebihan”, Dholimin, artinya orang yang dholim, Fasiqin, artinya orang yang fasiq.
Demikianlah tips singkat menamai bayi yang baru lahir. Selamat berbahagia menyambut kehadiran buah hati, penerus penegak kebenaran.


wassalam,
agungichwanto,
artikel ini saya kopas dari http://www.anneahira.com/bayi-baru-lahir.htm

Tidak ada komentar: