Seutama Utama Manusia adalah Yang Paling Banyak Memberi Manfaat Untuk Orang Lain

Hubungan IHLAS dengan keberhasilan seseorang


Hubungan IHLAS dengan keberhasilan seseorang.

Apa itu Ihlas, bagaimana agar dengan Ihlas bisa tercapai keberhasilan?

Sebelum kita meng-korelasi-kan kedua hal di atas, kita bahas dulu Apa itu ihlas ?

Apa itu ihlas?

Ihlas ialah kamu mengerjakan sesuatu pekerjaan baik (saya menyebutnya Ibadah) hanya mengharap ridlo Allah semata, tidak terlalu mengharapkan sesuatu dari selain-Nya.

Harap simak dan teliti pengertian IHLAS di bawah ini :

Sesuai Firman Allah didalam Al Qur-an surat Al Bayyinah ayat 5, artinya :

“Dan tidak diperintahkan (kepadamu) kecuali ber-ibadah kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya…..dst.”

Dari hadits :
“Barang siapa yang Ihlas kepada Allah 40 hari, maka nampaklah sumber sumber hikmah dari hati dan lidahnya.” (asy Syihab) –kitab minhaajush sholihin I halaman 219-

Dan dari guru saya: seseorang dikatakan Ihlas jika padanya ada 3 perbuatan ini;

  1. Jika seseorang berbuat sesuatu kebaikan/ ibadah, ia tidak peduli kepada orang yang mencela dan tidak peduli kepada orang yang memuji.
  2. Jika seseorang berbuat suatu kebaikan/ ibadah, ia tidak peduli dilihat orang ataupun tidak dilihat orang, ia akan tetap mengerjakan perbuatan itu sebagaimana adanya.
  3. Jika seseorang berbuat suatu kebaikan/ ibadah, ia tidak peduli akan mendapat balasan ataupun tidak. Ia tetap menjalankannya seperti biasa ia mengerjakannya.

Hubungan antara Ihlas dengan keberhasilan seseorang.

Sebenarnya jika kita mau menyimak ke 3 sub diatas, dari sana sudah bisa diambil hubungan/ korelasi antara ihlas dan keberhasilan seseorang. Dengan ihlas, apapun jenis pekerjaan nya, seseorang akan memperoleh keberhasilan.

Seorang pekerja misalnya, jika ia bekerja giat, mengikuti aturan dan tata cara yang diatur perusahaan tempat ia bekerja, ia bekerja sungguh sungguh, tidak menjadi malas jika dicela, tidak menjadi lebih giat jika dipuji, tidak peduli dilihat orang atau tidak, tidak peduli mau dibayar berapa; sudah barang tentu sang bos akan merasakan manfaatnya juga, dan akhirnya tanpa diminta-pun sang bos akan memberikan gaji yang sesuai kesepakatan bersama dengan ihlas pula, dan bahkan akan memberikan ‘bonus’ yang lebih, dibanding dengan karyawan biasa yang kerjanya hanya giat jika dilihat dan dipuji, yang kerjanya mengharap harap kenaikan gaji melulu.
Jika kita sekarang mengambil posisi sebagai bos, apa yang kita lakukan jika melihat ada karyawan kita yang bekerja dengan ihlas untuk kita? Tentu kita akan memberikan balasan yang ‘lebih’ atas pengabdiannya itu bukan?

Begitulah kira kira gambarannya jika kita ber-ibadah kepada Allah dengan Ihlas, Allah pasti akan ‘lebih’ sayang kepada kita; jika kita disayang Allah tentu kita akan diberi-Nya berbagai kelebihan yang tidak diberikan kepada orang lain.

Oke, selamat menjalankan ibadah kepada Allah dengan Ihlas. Dan semoga Allah senantiasa meringankan setiap langkah kita didalam menuju ridho-Nya, amin.

Salam ukhuwah,
Agungichwanto.